Minggu, 03 Maret 2013

Lima Kota Pintar Untuk Motivasi Kediri Sehat


Apakah kota pintar itu? Kota pintar adalah kota yang memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas hidup, mengurangi dampak lingkungan, dan mengurangi konsumsi energi.

Berikut kota-kota pintar di dunia seperti dirangkum dari situs freshome.com.


San FranciscoKota di Amerika Utara ini merupakan salah satu kota terbaik untuk ditinggali. Banyak kemudahan yang ditawarkan kota ini bagi penduduknya, antara lain 110 stasiun pengisi bahan bakar listrik umum, berbagai aplikasi untuk memudahkan pengguna sepeda, pejalan kaki, serta pengguna kendaraan umum dengan kebutuhan khusus.

San Francisco mempunyai mimpi menjadi kota zero waste pada 2020. Caranya, dengan melakukan daur ulang sampah. Kemajuan mereka pun cukup pesat. Saat ini 80% produksi sampah San Francisco didaur ulang.



AmsterdamKota di Belanda ini menjadi panutan kota-kota lain di Eropa dalam menuju predikat sebagai kota pintar. Pemerintah setempat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi informasi seperti Phillips, Cisco, IBM dan lainnya dalam melakukan inovasi menciptakan teknologi kota pintar.

Proyeknya bermula di Climate Street, dimana semua teknologi mendukung konsep hijau. Contohnya, sampah-sampah di Climate Street dikumpulkan oleh truk elektronik tak berpolusi. Selain itu, halte bus, papan reklame, dan lampu jalan menggunakan energi surya. Dan upaya yang sudah dilakukan kurang lebih tiga tahun ini sudah berhasil menghemat miliaran Euro.



TokyoPanasonic, Sharp, Mitsubishi, dan masih banyak perusahaan besar lainnya bekerja sama untuk menciptakan teknologi mutakhir demi menopang kebutuhan Tokyo untuk menjadi kota pintar. Sejak 2006, Tokyo mulai mengadaptasi prinsip hijau secara besar-besaran. Istana Kerajaan berusaha mempelopori adaptasi teknologi ramah lingkungan ini dengan rencana penanaman pepohonan pada 2015 mendatang. Tujuannya, penanaman satu juta pohon di Tokyo.



XinjiangKota minyak di barat laut China ini menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan penduduk di dalamnya. Filosofi yang dianut pimpinan China adalah, teknologi informasi harus terintegrasi dengan seluruh aspek kehidupan masyarakatnya.

Contoh penerapannya antara lain, setiap halte bus di China dilengkapi dengan layar elektronik yang dapat menginformasikan kedatangan bus. Selain itu, kota ini juga terhubung dengan situs kamera lalu lintas, sehingga setiap orang bisa mengaksesnya untuk menghindari kemacetan.

Sistem teknologi informasi yang diterapkan di Xinjiang juga memungkinkan bagi para pejabatnya untuk melakukan rapat via telepon, sehingga dapat menghemat waktu dan konsumsi energi.



SeattleKota dengan curah hujan tinggi di Amerika Utara ini, merupakan pelopor kota pintar. Kebijakan yang diterapkan adalah pengurangan pajak bagi setiap warga yang menerapkan teknologi ramah lingkungan. Demikian pula yang terjadi di sektor bisnis di Seattle. Kota ini merupakan pemimpin inovasi green building, dengan tingkat emisi karbon terendah di Amerika Serikat.